Selasa, 22 Mei 2012

Surga kecil itu masih bernama KENAWA




Pulau Kenawa Yang mempesona
Pukul 03:30  saya dibangunkan oleh kenek bis. Memang ketika bis sedang berhenti di Sumbawa besar tadi malam saya berpesan kepada sang kenek untuk membangunkan saya ketika bisa sampai di Pototano. dan Benar ketika bis hendak memasuki kapal saya dibangunkan oleh nya.

" mas dah sampai Pototano, jadi turun disini?" ucapan yang keluar dari mulut sang kenek.

Saya merasa beruntung dia tidak lupa membangunkan saya. Jika lupa tentu saya sudah terbawa di dalam kapal dan melupakan angan indah tentang Kenawa dalam rangkaian perjalanan ini.

Ternyata rumah sahabat saya bang Arif itu agak jauh dari pelabuhan. Akibatnya saya harus berjalan kaki di pagi buta sambil menenteng beberapa barang bawaan yang semakin memberatkan. Mau menelpon dia tidak enak karena mungkin dia sedang nyenyak-nyenyaknya menikmati tidur, meski petang kemarin dia sudah berpesan untuk di kasih tau saat saya sudah sampai di Pototano, kapanpun itu. Hanya sebuah sms yang saya kirimkan sekedar untuk memberi tahu bahwa saya sudah sampai di Pototano. Ternyata ada jawaban dan kami akan dijemput dengan motornya. yesss doa terkabul.

Sampai di rumah yang sekaligus menjadi kantor ini saya tidak serta merta tidur. Suasana pagi di dermaga rupanya lebih menyita perhatian saya pagi itu. Melihat langit sudah mulai terang saya pun bergegas menuju dermaga untuk mengabadikan suasana pagi di dermaga rakyat Pototano ini.

Pagi di Pototano
Kampung suku Bajo di Pototano
Langit memancarkan warna yang begitu indah pagi itu. Sementara itu rumah-rumah suku bajo yang ada di Pototano ini terlihat rapi berjejer di pinggir laut. Terlihat beberapa rumah sibuk dengan aktifitas paginya. Sementara itu refleksi yang terbentuk di air yang berada di halaman rumah-rumah tersebut sungguh indah sekali. Pototano memancarkan cahaya keindahan yang mempesona pagi itu.

Setelah sarapan saya bergegas kembali ke dermaga lagi. Sebuah perahu kecil yang akan mengantarkan saya menuju ke pulau Kenawa sudah menunggu. Sang nahkoda kapal sendiri adalah salah satu korban dari menyelam menggunakan kompresor. Kaki sebelah kirinya hampir lumpuh sehingga kalau berjalan harus dibantu dengan tongkat. Ternyata himpitan ekonomi membuat mereka lupa akan pentingnya sebuah kesehatan.

Kenawa masih seperti dulu
Kenawa masih seperti pertama kali saya datang dulu. Padang rumput yang menjadi pesona utama pulau kecil ini agak sedikit berkurang. Terlihat di beberapa tempat sudah mulai di tanami dengan pepohonan. Beberapa tahun lagi mungkin kita akan susah menyaksikan padang rumput yang indah di pulau ini. Pohon-pohon yang sekarang ditanam tentu sudah tumbuh besar dan menutupi hamparan padang rumput yang luas ini.

Bukit kecil yang terdapat di ujung barat pulau ini menarik perhatian saya. Tentu akan sangat indah menikmati pemadangan sekitar dari atas bukit tersebut. dengan berpanas-panas ria akhirnya saya mulai mendaki ke puncak bukit tersebut. Echi mulai mengembangkan payung kecil andalannya untuk mencoba menghalau teriknya siang itu, namun kelihatannya dia tidak berhasil menghalau panas yang terlalu terik itu, hingga akhirnya dia menyerah turun sebelum sampai di puncak bukit.

View dari Puncak bukit
Mengedarkan pandangan dari atas puncak bukit ini terlihat sebuah pemandangan yang luar biasa. Bukit-bukit gersang yang ada di pelabuhan Pototano terlihat begitu indah dilihat dari atas bukit ini. Sementara di bawah sana terlihat beberapa nelayan sedang menangkap ikan di lautan yang hampir menyerupai cermin karena begitu tenang sehingga refleksi yang terpantul begitu sempurna.

Puas menikmati indahnya Kenawa dari atas bukit  akhirnya saya harus turun juga. Ternyata panas yang menyengat siang itu membuat saya tidak bisa berlama-lama berada di puncak bukit tersebut. Di bawah echi sudah menunggu di sebuah bangunan bekas penangkaran. Bak-bak yang sudah tidak terpakai terlihat mendominasi  bangunan ini. Tidak jauh dari situ sekelompok nelayan juga terlihat sedang asik bersendau gurau  dengan sesama mereka sembari mereka beristirahat siang.

Sedang istirahat siang
Setelah sampai di dermaga ternyata perahu yang tadi mengantar saya sudah  berada disana untuk menjemput. Melihat panas yang seperti itu akhirnya saya bergegas meninggalkan Kenawa menuju ke perahu, dan tak selang berapa lama saya sudah berada di rumah bang Arif di Pototano untuk kembali berkemas karena harus melanjutkan perjalanan menuju Lombok dengan menumpang kapal ferry yang biasa melayani rute Kayangan (lombok) - Pototano (sumbawa).

Bang Arif mengantarkan saya dan Echi sampai di kapal. Jika harus berjalan dari rumah di terik seperti itu tentu bukan sebuah perkara yang mudah.Untunglah bang Arif berbaik hati mengantarkan saya. Namun sebelum naik ke atas kapal saya sempatkan berfoto di depan plang pengumuman jarak yang berada tidak jauh dari pelabuhan.

Ferry Sumbawa - Lombok
Kapal ferry ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam waktu tempuh untuk mencapai pelabuhan Kayangan yang ada di Lombok. Sesampainya di ferry saya langsung menyantap menu makan siang yang sudah di beli di sebuah rumah makan kecil di Pototano tadi. Setelah kenyang mata terasa begitu berat sekali dan akhirnya saya pun terlelap.

Sesaat sebelum mencapai pelabuhan Kayangan mata saya di manjakan oleh pulau-pulau kecil yanga ada di sekitar pelabuhan. Pasir putihnya terlihat menghampar begitu indahnya.

Memasuki pelabuhan khayangan hujan turun dengan lebatnya. Saya harus bergegas naik ke dalam bis supaya tidak terjebak didalam hujan. Saya dan Echi mendapat tempat yang bagus di bis ini, yakni duduk disamping pak supir yang sedang bekerja. Bis Tiara mas ini melaju meninggalkan pelabuhan Kayangan menuju ke kota Mataram.  Saya sudah memberitahu Titis sahabat saya dilombok bahwa saya akan mampir ke Mataram, dan dia mengijinkan saya untuk menginap di rumahnya.

Agen bus Tiara Mas
Titis menjemput saya di agen bis Tiara mas. Tidak selang lama dari datangnya Titis, Bunda yang masih saudara echi juga datang disana. Disinilah saya mulai berpisah dengan echi. Saya akan menginap di rumah Titis sementara echi di rumah saudaranya, namun besok pagi kami masih akan ketemu untuk bersama-sama melakukan perjalanan menuju ke daerah Tanjung Aan yang berada tidak jauh dari kota Praya.

Setelah meletakkan barang bawaan saya dikamarnya Titis kami pun bergegas menuju ke kawasan Senggigi untuk menikmati indahnya matahari terbenam dari sana. Namun mendung menghalangi indahnya suasana sore di Senggigi. Saya hanya bisa bersyukur bisa menikmati Senggigi dengan kondisi seperti ini. Walaupun tertutup mendung namun Senggigi petang itu terasa damai sekali.

Sepulang dari Senggigi Titis mengajak saya singgah di sebuah warung makan yang menyajikan menu nasi balap puyung. Sebuah masakan  khas suku sasak itu dikemas dan di kreasikan sehingga menjadi begitu menarik. Sepulang dari situ saya masih ingin mencoba kuliner ala lombok. Pilihan jatuh ke sate Rembige. Bentuknya mirip sate lilit di Bali, namun taste nya ternyata berbeda, dan petualangan hari ini di tutup dengan segelas kopi hitam khas ThreeC di kota Mataram. Sungguh petualangan yang luar biasa sekali hari ini.

Liputan pertama kali mengunjungi Kenawa yang sempat tayang di Majalah jalan-jalan silahkan Klik


***







Keindahan Bawah Laut Pulau Kenawa – Sumbawa Barat


Tenang, dan damai. Itulah kesan pertama ketika anda menginjakkan kaki di pulau Kenawa. Tidak ada kicauan burung bernyanyi, suara gelombang juga tidak besar. Hanya sesekali suara riak kecil di pantai


Tenang, dan damai. Itulah kesan pertama ketika anda menginjakkan kaki di pulau Kenawa. Tidak ada kicauan burung bernyanyi, suara gelombang juga tidak besar. Hanya sesekali suara riak kecil di pantai. Sejauh mata memandang, hanya ada hamparan padang rumput, sejumlah bale (gazebo), dan sebuah bukit kecil di ujung pulau. Ini benar-benar tempat yang sempurna untuk mencari ketenangan.
Pulau Kenawa terletak di barat laut Pulau Sumbawa, tepatnya di Selat Alas, tidak jauh dari pelabuhan penyeberangan Poto Tano, Sumbawa Barat.
Untuk mencapai pulau Kenawa, pengunjung dapat menyewa perahu nelayan dari Desa Poto Tano, dengan memakan waktu kurang lebih 15 menit.
Pulau Kenawa menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Kombinasi perbukitan alami, padang rumput (savana), hamparan pantai berpasir putih dan air laut berwarna biru gradasi hijau, menjadikan pulau Kenawa begitu indah dan mengesankan.
Pulau dengan luas area sekitar 13,8 hektar ini adalah pulau tak berpenghuni dan belum banyak dikunjungi oleh wisatawan, sehingga sangat tenang. Ini benar-benar seperti sebuah pulau pribadi. Untuk penggemar fotografi, Pulau Kenawa adalah surganya. Setiap sudut pulau ini begitu menarik. Bukit-bukit kecil, padang rumput luas, dan pantai berpasir putih adalah beberapa objek foto yang harus diabadikan saat berkunjung ke Pulau Kenawa. Untuk mendapatkan panorama yang lebih menawan, anda dapat naik ke sebuah menara yang tidak jauh dari dermaga. Namun, harus ekstra hati-hati, sebab anak tangga di menara ini rusak.
Kehidupan laut yang spektakuler dengan kedalaman laut yang hanya mencapai satu sampai dua meter serta kristal air laut yang tampak jelas di sekitar pulau Kenawa, menjadi alasan mengapa banyak pengunjung yang melakukan aktifitas snorkeling. Untuk bisa snorkeling di pulau Kenawa, anda harus membawa perlengkapan dari rumah, karena disekitar pulau tidak terdapat tempat penyewaan peralatan snorkling. snorkeling di laut dengan
Dengan snorkeling, anda dapat menyaksikan berbagai terumbu karang yang indah berwarna-warni, baik karang keras ataupun karang lunak.
Kehidupan laut yang spektakuler dengan kedalaman laut yang hanya mencapai satu sampai dua meter serta kristal air laut yang tampak jelas di sekitar pulau Kenawa, menjadi alasan mengapa banyak pengunjung yang melakukan aktifitas snorkeling.
Selain itu berbagai jenis anemon juga tersebar di bawah air pulau Kenawa, mulai dari karang meja (Acropora sp.), karang Brain (Diploria labyrinthiformis), karang kubis (Montipora sp.). Tak hanya itu, ratusan jenis ikan dari segala bentuk dan ukuran serta bintang laut biru (Linckia laevigata) juga hilir mudik mewarnai bawah laut Pulau Kenawa.
Tidak puas menjelajahi bawah laut Pulau Kenawa dengan snorkling, para pengunjung dapat menikmati seluruh pemandangan Pulau Kenawa dari puncak bukit yang berada tak jauh dari pulau ini. Panorama dari sini mampu membuat anda takjub akan keindahan yang luar biasa dari pulau Kenawa. Matahari bersinar cerah dan tidak adanya pohon besar yang tumbuh di pulau itu membuat cuaca sangat panas.

Akses

Untuk mencapai pulau Kenawa, terlebih dahulu Anda harus terbang ke Mataram, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari Mataram, perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Surga, Lombok Timur dengan waktu sekitar dua jam. Anda dapat naik angkutan umum atau menyewa mobil dari Mataram ke Pelabuhan Surga. Selanjutnya anda bisa naik feri ke Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa dalam waktu dua jam. Dari Pelabuhan Poto Tano, Anda bisa naik ojek atau berjalan ke Desa Poto Tano atau dengan menyewa perahu nelayan setempat. Perjalanan dari Desa Poto Tano Kenawa pulau ini hanya sekitar 15 menit.







PTNNT-Pemda KSB Rehabilitasi Terumbu Karang




 
Sumbawa Barat - Untuk membantu meningkatkan populasi terumbu karang, PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menempatkan 150 buah terumbu karang buatan di perairan Gili Kenawa, Kecamatan Tano, KSB, Selasa (6/7).

"Penempatan terumbu karang buatan yang telah kami lakukan di perairan sekitar Batu Hijau telah terbukti berhasil memulihkan kondisi terumbu karang karena binatang karang dengan cepat tumbuh di terumbu buatan ini. Karena kami bekerjasama dengan Pemkab Sumbawa Barat melakukan penempatan terumbu karang buatan di Gili Kenawa sebagai bagian dari program pemerintah untuk menjadikan Gili Kenawa sebagai tempat wisata laut dan pusat penelitian kelautan," kata Manager Senior Hubungan Eksternal PTNNT, Arif Perdanakusumah.

Arif menjelaskan, ekosistem terumbu karang sangat penting bagi kehidupan masyarakat baik secara ekonomis maupun lingkungan. Secara ekonomis terumbu karang menjadi tempat berkembangbiak dan hidup berbagai jenis ikan dan biota laut sebagai sumber protein bagi manusia. "Dari sisi lingkungan, terumbu karang ini juga akan berfungsi sebagai pelindung daerah pesisir dari abrasi pantai akibat ombak," tambah Arif.

Menurut Arif, PTNNT sebelumnya telah menempatkan lebih 1000 terumbu karang buatan yang disebut reef ball di perairan Benete, Kecamatan Maluk dan perairan Lawar, Kecamatan Sekongkang. Dalam kesempatan yang sama PTNNT dan Pemkab Sumbawa Barat juga menanam pohon penyejuk dan melepaskan ratusan anak penyu atau tukik di Gili Kenawa. Kegiatan rehabilitasi lingkungan kami lakukan tidak saja di kawasan tambang namun juga di masyarakat. Ini sejalan dengan nilai yang dianut yakni menjadi yang terdepan di bidang perlindungan lingkungan.

PTNNT mengoperasikan tambang tembaga dan emas Batu Hijau sejak 2000. Selama sepuluh tahun operasinya, PTNNT telah meraih banyak penghargaan di bidang lingkungan hidup termasuk predikat PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dalam tiga periode secara berturut-turut. Baru-baru ini PTNNT juga memperoleh Tambang Award kategori perusahaan dengan kinerja lingkungan terbaik dalam industri pertambangan Indonesia. *****

Informasi lebih lanjut tentang reef ball dapat diperoleh di www.reefball.org

source: 
http://www.newmont.co.id/ID/media_center_detail.cfm?id=191&type=1&lang=id

Kamis, 26 April 2012

HOW TO GET THERE ?

view 

Kita bisa melihat Gunung Rinjani disebelah barat dan bila matahari terbenam, pemandangan sunset di langit dari pulau Kenawa sungguh menakjubkan. Memiliki luas terumbu karang mencapai 34 ribu hektar dan 41 spesies ikan karang.

HOW TO GET THERE ?
How to Get there :

1. Airport Mataram – pelabuhan Kayangan lombok bisa dengan angkutan umum dengan biaya sekita 30-40 ribu dan, jika menggunakan mobil sewaan jenis Avanza yang bias buat ber 7 dikenai biaya sekitar 210-250 ribu.
2. Pelabuhan Kayangan – pelabuhan Pototano Sumbawa by Kapal pelni 1.5-2 jam perjalanan dengan biaya 20.000.
3. Dari pelabuhan PotoTano ke pelabuhan Nelayan 20.000
4. pelabuhan Nelayan – pulau Kenawa by Boat kurang lebih 200 – 300 ribu PP dan keliling pulaunya untuk melihat kondisi karangnya. Lama perjalanan boat dari pelabuhan nelayan Poto tano ke Kenawa hanya sekitar 15 menit.

Selasa, 24 April 2012

Sekilas tentang Kenawa Island

Kenawa Island
terletak di 116˚ 49’ 98” BT dan 08˚ 29’ 55,18” LS


Kenawa adalah sebuah pulau indah tidak berpenduduk di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di dekat Pelabuhan Laut Poto Tano di Pulau Sumbawa.

Pulau ini mempunyai luas 13,8 ha sedangkan garis pantai yang membentang sepanjang 1,73 km sementara itu hampir di seluruh pulau ini membentang padang rumput seluas 8 ha dan tingkat keanekaragaman mangrove sendiri mencapai 11 jenis.

Dari Fikom Petra untuk Indonesia “NTB”


Dari Fikom Petra untuk Indonesia
“NTB”

 
Jurusan Ilmu Komunikasi
Peminatan Public Relations
Mata
Kuliah Relasi Publik Maya
2012