· Tari Gendang Beleq
Tarian ini merupakan tarian khas
masyarakat Lombok . Tari Gendang Baleq. Tari
Gendang Beleq adalah salah satu tarian dari Lombok ,
dinamakan demikian karena memakai gendang yang sangat besar.
Pada zaman dahulu tarian ini dipertunjukan
untuk mengiringi atau menyambut tentara yang pergi atau pulang dari medan perang.
Tarian ini sering dipakai untuk menyambut tamu-tamu penting sebagai suatu seni, pertunjukan tarian ini juga disebut “Tari Oncer”
Tarian ini sering dipakai untuk menyambut tamu-tamu penting sebagai suatu seni, pertunjukan tarian ini juga disebut “Tari Oncer”
· Barapan Kebo
Aktivitas khas masyarakat Sumbawa ,
NTB.
Shaman atau juri membacakan
jampi-jampi agar kerbau peserta lombatakut mencapai Saka. Jika Saka dilewati
oleh peserta barapan kebo, maka Shaman atau juri akan menetapkan bahwa dialah
pemenangnya.
Barapan Kebo. Foto: Khairul
Anwar/Kompas.com
· · Upacara U’a Pua
Upacara U’a Pua merupakan sebuah tradisi
masyarakat Lombok yang dipengaruhi oleh ajaran
Islam. Upacara U’a Pua dilaksanakan
bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang juga dirangkai dengan
penampilan atraksi Seni Budaya masyarakat Suku Mbojo (Bima) yang berlangsung
selama 7 hari.Prosesi U’a Pua diawali dengan Pawai dari Istana Bima yang
diikuti oleh semua Laskar Kesultanan, Keluarga Istana, Group Kesenian
Tradisional Bima dengan dua Penari Lenggo yang dilengkapi dengan Upacara Ua
Pua. Foto: wisatamelayu.com
Kelompok Penunggang Kuda (Jara Sara’u).
Upacara Ua Pua. Foto: wisatamelayu.com
Selama proses pawai berlangsung Group Kesenian
terus memainkan Genda Mbojo, Silu dan Genda Lenggo. Ketika memasuki Istana,
Penunggang Kuda menari dengan suka ria (Jara Sara’u), Sere, Soka dan lain-lain
sampai Ketua Rombongan bertemu dengan Sultan yang diiringi dengan Penari
Lenggo. Pada sa’at itu diserahkan ”Sere Pua” dan Al-Qur’an kepada Sultan.
· Upacara Perang Topat
Upacara Perang Topat adalah salah satu upacara
yang dilakukan oleh orang Sasak.
Upacara Perang Topat
Perang Topat adalah upacara ritual sebagai
perwujudan rasa terima kasih kepada tuhan atas kemakmuran berupa tanah yang
subur, banyak hujan.
Upacara Perang Topat ditampilkan di Taman
Lingsar oleh Masyarakat Hindu, Masyarakat Sasak dengan saling melemparkan Topat
(Ketupat).
Upacara ini berlangsung setelah selesai
“Pedande” memuja yaitu selama periode “Rokok Kembang Waru” sekitar pukul 17.30.
Perang Topat dilaksanakan setiap tahun pada saat purnama ke 6 menurut Kalender
Sasak atau sekitar Bulan Nopember –Desember.
· Bau Nyale
Upacara tahunan khas Sasak, antara
Februari-Maret, di Pantai Seger Kuta, sekitar 65 km dari Mataram.
Menurut legenda, Nyale atau cacing laut merupakan
reinkarnasi dari Putri Mandalika yaitu seorang Putri yang cantik dan berbudi
luhur. Ia menceburkan dirinya ke laut karena tidak ingin mengecewakan para
pangeran yang memperebutkannya.
Kemunculannya di pantai selatan Pulau Lombok
hanya terjadi sekali setahun ditandai dengan keajaiban alam sebagai suatu
karunia Tuhan kepada hambanya. Bagi masyarakat Lombok Selatan banyaknya Nyale
yang muncul merupakan karunia Tuhan sebagai tanda akan mendapatkan hasil panen
yang baik. Bau Nyale,
NTB. Foto:wordpress.com
Sumber:
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Nusa-Tenggara-Barat/Seni-Budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar